Minggu, 21 Agustus 2016

Tips & Trick

Hi pembaca terkasih :)
mau berbagi tips n trick untuk menghentikan kebiasaan meremehkan

Didalam pergaulan memang tidak jauh dari hal-hal meremahkan atau bahasa sekarang ngecengin . Meremehkan teman,pacar atau orang yang lebih tua dari kita.
Meremehkan orang lain jelas bukan hal yang baik. Tapi, ada kalanya kita tanpa sadar ngelakuin hal itu. Kita begitu mudah menganggap rendah orang di detik pertama bertemu dengannya. Apalagi kalo kita lagi sama geng kita, sikap meremehkan itu akan bisa dengan mudah dateng dan bikin kita bersikap keliru bahkan melukai hati orang lain, atau kita sendiri jadi rugi dan lalu malu sendiri karena penilaian kita ternyata salah banget. So, gimana menghilangkan sikap itu?

1.Slow down.
Alkitab berkata hendaklah kita cepat untuk mendengar, lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah. Artinya, jangan buru-buru menyimpulkan atau menilai sesuatu. Kita ngga dilarang buat bikin penilaian, tapi jangan buru-buru hanya karena satu hal atau satu situasi aja.Melihat kualitas seseorang emang ngga mudah, tapi demikian juga dengan nentuin apakah orang itu baik or buruk.

2.Dengarkan.
Mendengarkan orang lain dengan tulus, bisa belajar diam dan ngga buru-buru interupsi harus kamu lakuin untuk menghindari kebiasaan suka meremehkan orang. Guess what, dengan melakukannya, sering kali akan bisa menemukan hal-hal baik dari orang lain yang kita dengarkan itu.

3.Bukalah dirimu.
Faktanya, sering kali sikap suka meremehkan itu sebenarnya karena kita cenderung menutup diri. Karena kita menutup diri, menganggap diri kita pasti benar atau kita pasti udah (lebih) tau fakta sebenarnya tentang seseorang atau sesuatu, kita lalu ngeremehin orang lain, Padahal, kalo kamu mau membuka diri, menerima ucapan orang lain, dsb, kamu akan bakal nemuin bahwa ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan dari orang lain.

4.Coba hal baru.
Masih ada hubungannya dengan poin sebelumnya, kebiasaan ngeremehin orang lain juga sering kali bersumber dari keengganan untuk mencoba hal baru en keluar dari comfort zone. So, kalo kamu merasa cenderung suka ngeremehin orang lain, selain melakukan 3 poin sebelumnya, belajarlah juga untuk mencoba hal baru. Coba dengerin orang yang kamu anggap cupu , coba hang out sama mereka yang kamu anggap kuper, coba lebih perhatiin dan lakuin kegiatan mereka yang kamu anggap nerd,kutu buku,ngga asik,dll.

5.Golden rules.
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu inginkan diperlakukan.Apa kamu ingin diremehkan? Ngga kan? Apa kamu suka sama orang yang selalu menilai dari penampilan,status ekonomi.dst?Ngga juga kan?Simple,jadilah orang yang kamu rasa akan kamu sukai.


Sumber : Spirit Next

Di Tengah Badai

Shalom ..
Pembaca terkasih :)
Bacaan malam hari ini terambil dari Mazmur 121

Renungan

        Mungkin sekarang kita tengah berada di pusaran "badai kehidupan". Persoalan bertubi-tubi datang, kepahitan dan kesusahan menghantam. Kita pun seolah-olah berjalan di lorong gelap. Kita gentar menatap esok dan bimbang memulai langkah. Dalam situasi demikian, marilah sejenak kita berdiam diri dalam keheningan. Lalu simak dan hayati lagu Ku Berserah Kepada Allahku (Nyanyikanlah Kidung Baru nomor 128).
                       Ku Berserah kepada Allahku di darat pun di laut menderu
                     Tiap detik tak berhenti, Bapa Surgawi t'rus menjagaku
                    Ku tahu benar ku dipegang erat, di gunung tinggi dan samudera
                  Di taufan g'lap ku di dekap, Bapa Surgawi t'rus menjagaku
      Ya, Tuhan tidak pernah lalai menjaga kita. Bahkan dalam saat-saat terberat dalam hidup ini, Dia "mendekap" kita. "Ia tidak akan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap"(ayat 3).Kesadaran iman ini akan sangat melegakan. Bisa saja persoalan kita tidak lantas selesai dan badai hidup kita tidak lantas segera mereda. Namun satu hal yang pasti, hati kita akan dimantapkan menjadi kuat dan teguh; pikiran kita akan disegarkan menjadi tenang dan teduh. Sehingga, kita pun bisa tetap berjalan dalam pengharapan akan hari esok yang lebih cerah.
      Maka, pun dalam pahit dan susah, dalam gentar dan bimbang, tetaplah berpegang pada Tuhan. Jangan jauh-jauh dari-Nya. Lebih-lebih, jangan tergoda untuk mengambil jalan pintas. Berserah dan bersabar, dengan tetap mengusahakan yang terbaik. Tuhan tidak akan mengecewakan.


KITA TIDAK PERNAH BERJALAN SENDIRIAN
 KASIH DAN KUASA-NYA MENJAGA KITA
Sumber : Renungan Harian
www.facebook.com


Minggu, 14 Agustus 2016

Sukacita Pelayanan

Shalom ..
Pembaca terkasih :)
Bacaan pada hari ini terambil dari Filipi 1:1-8

Renungan

        Saya teringat saat pertama kali saya belajar memasak. Saat itu mama saya spontan mengeluh, "Aduh, jadi repot!".
Namun, Mama tetap mengajari saya masak nasi goreng dengan sukacita. Saat itu, saya hanya diminta mengaduk nasinya dan Mama memberitahukan semua prosesnya sambil memasukkan semua bumbunya. Dan, jadilah nasi goreng pertama buatan saya. Waktu Papa mengatakan "Hm,lumayan enak!" rasanya hati senang sekali. Walaupun saya tahu, itu bukan nasi goreng saya, tetapi nasi goreng Mama yang saya aduk.
        Seperti itulah pelayanan kita. Sesungguhnya Tuhan bisa saja mengerjakan semuanya sendiri. Jika melayani Tuhan, terkadang kita malah membuat Tuhan "repot" karena perilaku kita. Namun, itulah kasih Tuhan yang mau menjadikan kita sebagai rekan sekerja-Nya. Dan, sukacita kita adalah ketika kita dapat melihat karya Tuhan melalui tangan kita. Itulah yang dirasakan oleh Rasul Paulus. Saat Paulus menulis kitab Filipi, ia sedang berada di penjara. Namun, ketika ia mengingat persekutuan jemaat Filipi di dalam Injil,Paulus bersukacita. Paulus tahu jika jemaat Filipi dapat sehati dan bahkan bersekutu dalam penderitaan, itu pun karya dan pemeliharaan Tuhan, bukan sekadar hasil pelayanan Paulus.
        Melayani Tuhan memang tidak mudah, Terkadang kita mengalami hal yang tidak mengenakkan seperti halnya Paulus yang dipenjarakan karena memberitakan Inji. Namun, inilah hak istimewa kita, yaitu turut merasakan sukacita Tuhan saat melihat orang-orang yang kita layani bertobat dan bertumbuh di dalam Tuhan. Oleh karena itu, tetaplah giat melayani Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati

Tuhan adalah kapten dari tim impian yang selalu menang 
maka betapa istimewa apabila kita pun menjadi anggota tim-Nya!



Sumber : Renungan Harian www.facebook.com